Trending

Ratusan Ribu Investor Ramaikan Investasi Saham di Kalsel. Pasar Modal Syariah Tunjukkan Tren Positif

 

KEPALA Kantor Perwakilan BEI Kalsel, Yuniar menjelaskan perkembangan terkini Investasi Pasar Modal pada Workshop Pasar Modal bersama Media di Banjarmasin, Senin (4/11/2024) sore. (foto: economic travelling)

TERANGKALIMANTAN.COM,
Banjarmasin 
– Perkembangan investasi di bidang saham Pasar Modal di Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga akhir tahun 2024 semakin meningkat, termasuk pasar modal syariah yang juga menunjukan trend positf.

“Hingga 4 November 2024, jumlah investor saham di Kalsel telah mencapai 170.683 orang, berdasarkan data Single Investor Identification (SID),” kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalsel,Yuniar Yuniar, pada Workshop Pasar Modal bersama media, sekaligus upadate perkembangan Pasar Modal di Kalsel, Senin (04/11/2024) 

Yuniar mengaku sangat bersyukur pihaknya dapat melampaui target yang ditetapkan sejak BEI hadir pertama kali di Banjarmasin pada 2011 lalu.

“Sejak pertama kali hadir di Banjarmasin pada 2011, jumlah investor di Kalsel tidak lebih dari seribu orang. Sekarang, angkanya telah mencapai lebih dari 170 ribu,” jelasnya.

Menurut Yuniar, pencapaian ini tidak lepas dari upaya BEI dalam mengedukasi masyarakat mengenai pasar modal.

“Sepanjang 2024 saja, BEI Kalsel telah menyelenggarakan 538 kegiatan literasi pasar modal yang setidaknya diikuti oleh lebih dari 54.000 peserta,” ucapnya.

KEPALA Unit Pengembangan Produk Syariah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalsel Yunan Akbar saat menjelaskan investasi Syariah di Kalsel, Senin (4/11/2024). (Humas BEI)

Kata Yuniar, literasi dan edukasi pasar modal menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan jumlah investor di Kalsel.

Pertumbuhan investor pada tahun 2024 tercatat cukup signifikan, yakni sebanyak 10.548 orang atau meningkat sekitar 6,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren positif ini mencerminkan semakin kuatnya minat masyarakat Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi dalam pasar modal, yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah di masa depan.

Pada kesempatan itu, Yuniar juga mengungkapkan sektor-sektor yang berpotensi mengalami kenaikan menjelang akhir tahun didominasi saham-saham dari sektor perbankan, properti, dan tambang.

Sedangkan beberapa emiten yang dianggap menarik untuk investasi antara lain Bank BCA, BNI, BRI, Mandiri, serta perusahaan-perusahaan tambang seperti PT Adaro dan PT Bukit Asam.

Pasar Modal Syariah

Selain pasar modal konvensional yang menunjukan trend positif, investasi pasar modal syariah pun mulai mengalami perkembangan cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalsel Yunan Akbar,  perkembangan terkini jumlah investor saham syariah di Kalsel terus naik secara signifikan.

Saat ini, ujarnya, pasar modal syariah jadi pilihan masyarakat untuk berinvestasi. Setiap tahun, trennya juga terus meningkat dan bertumbuh positif.

“Per bulan September 2024 di Indonesia sudah sebanyak 158.499 investor atau melejit pesat dari empat tahun lalu yang hanya 85.891,” jelasnya.

Dari total angka tersebut, investor syariah aktif mencapai 24.236 dengan nilai transaksi Rp3,7 triliun, volume transaksi Rp10,2 miliar dan frekuensi transaksi 1.153.

“Khusus di Kalimantan Selatan, jumlah investornya mencapai 1.919 dengan nilai transaksi investor syariah 50.161,” papar Yunan.

Dia juga merasa optimistis perkembangan pasar modal syariah, khususnya di Kalsel akan semakin bagus dan jumlah investornya juga akan mengalami kenaikan beberapa tahun ke depan.

Apalagi, pada pasar modal syariah, investor juga bisa beramaliah melalui fitur wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, reksa dana wakaf, CWLS, dan wakaf sukuk.

“Contoh wakaf saham yang merupakan investasi, sekaligus gerakan beramal. Kita bisa investasi di saham syariah dan sekaligus berdonasi untuk kebaikan umat.

Keuntungan dari saham yang diwakafkan adalah bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Seperti membangun Masjid, sekolah, atau rumah sakit,” jelasnya.

(TK- Ab)



Lebih baru Lebih lama